Saturday, July 30, 2016

Mari kita simak teori terbaru dari bung roku yang di posting lewat Fp miliknya. 

Oke Langsung aja ya kita simak baik-baik dibawah ini :


~ Teori Sinestesia : Pemusatan Pendengaran ~

Salah satu misteri terbesar di jagad One Piece adalah bagaimana cara Roger mengerti isi Poneglyph? Rayleigh pernah berkata bahwa mereka hanya bajak laut. Bukan kaum intelek seperti para sarjana Ohara. Rayleigh bahkan mengatakan bahwa Roger sama sekali tidak bisa menulis atau membaca huruf-huruf kuno poneglyph. Yang Roger lakukan hanyalah mendengar suara ‘dunia’, sebuah kekuatan misterius yang memungkinkan Roger memahami isi poneglyph.

Seiring waktu, muncul orang-orang yang rupanya punya bakat serupa dengan Roger, antara lain Luffy dan Momonosuke. Mereka bisa mendengar suara-suara yang normalnya tidak terdengar manusia biasa. Luffy pernah secara tak sengaja mendengar teriakan Sea King, seperti yang pernah Roger lakukan puluhan tahun lalu. Fakta itu mengejutkan, mengingat legenda mengatakan hanya Poseidon yang bisa berkomunikasi dengan Sea King. Kemudian, di Zou, Luffy dan Momonosuke tak sengaja mendengarkan rintihan Zunisha si gajah 1000 tahun. Bahkan Momo tidak sekedar mendengarkan, tetapi juga berkomunikasi balik dengan si gajah hingga memberikan perintah.

Roger, Luffy, dan Momonosuke, mereka ini punya semacam ‘super hearing’- pendengaran super. Dan orang-orang seperti mereka, sejauh ini, jumlahnya bahkan lebih sedikit daripada pemilik Haki Haoshoku.

Namun, tunggu dulu… benarkah jumlah mereka selangka itu?

Bila kita mundur ke kisah Skypiea, nyatanya sudah ada orang-orang yang mempraktekkan pendengaran super. Mereka adalah Enel dan para pendetanya. Pendengaran super mereka diberi istilah khusus, yaitu “mantra”. Konsep mantra pernah dijelaskan oleh Sanji, yaitu semacam kekuatan mendengar di atas rata-rata. Kekuatan ini digunakan oleh para pendeta Enel untuk menebak jumlah orang yang berada dalam radius tertentu. Kekuatan ini juga praktis dalam pertempuran, terutama untuk mendengarkan gerak-gerik lawan dan menebak serangan mereka berikutnya. Mantra milik Enel bahkan lebih hebat lagi. Bisa digunakan untuk mendengar percakapan orang di kejauhan, bahkan yang jaraknya puluhan kilometer dari Enel.

Seiring cerita, terungkap bahwa mantra merupakan salah satu cabang dari rumpun ilmu Haki. Tepatnya Haki Kenbunshoku. Nama lainnya, Haki Observasi. Rayleigh mempraktekkannya pertama kali untuk menebak jumlah monster yang berada di pulau Rusukaina. Juga dia praktekkan untuk menebak arah dan jenis serangan monster gajah raksasa. Sangat mirip dengan mantra, bukan?

Hmm, ini bukti bahwa orang-orang dengan pendengaran super tidak selangka itu di jagad One Piece. Bahkan Usopp memilikinya. Ingat adegan saat dia menembak Sugar dari jarak yang sangat jauh? Itu manifestasi Haki Observasi.

Namun, ya, tidak bisa dipungkiri bahwa pendengaran super Luffy, Momonosuke, dan Roger berada di level yang sangat berbeda dengan pemilik Haki Observasi pada umumnya. Mereka bisa mendengarkan suara makhluk purbakala Seaking dan Zunisha. Roger bahkan lebih gila lagi. Dia bisa mendengar ‘suara dunia’ untuk memahami poneglyph. Apa pula maksudnya itu? Poneglyph kan cuma benda mati yang tidak mengeluarkan suara. Apa mungkin poneglyph-poneglyph ini berbicara kepada Roger? Itu khayalan yang cukup ekstrim, bahkan untuk standar imajinasi jagad One Piece.

Namun tidak masalah. Seperti kata pepatah lama dari seorang OPlovers, “One Piece itu nggak masuk akal, tetapi akal bisa masuk”. Jadi, kita temukan cara supaya akal kita bisa masuk ke dalam khayalan ekstrim ini. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit imajinasi dan kepercayaan pada Oda-sensei. Kita coba.

Berdasarkan semua informasi yang sudah ada sampai chapter terbaru, masih sulit menebak bagaimana Roger bisa mendengar poneglyph. Dibaca dari sisi mana pun, itu terdengar sangat absurd.

Sebenarnya ada satu teori sederhana, yaitu Haki Observasi memiliki level Kebangkitan/Awakening, seperti halnya Buah Iblis. Ini akan membuat pemilk Haki Observasi memiliki pendengaran super super ekstra, termasuk mendengarkan benda mati. Namun kelemahannya, level Kebangkitan itu sendiri jadi tidak eksklusif lagi. Kurang seru…

Hmm.

Kalau sudah mentok gini, biasanya mulai ngulik-ngulik referensi dari dunia nyata. Dan setelah pencarian, ketemu lah satu konsep yang kelihatannya cukup bagus jadi alasan dibalik kekuatan Roger. Konsep ini bernama “Sinestesia”.

Sinestesia, the hell is that?

Khalayak kemungkinan besar mengenal sinestesia sebagai salah satu jenis majas(gaya bahasa). Sinestesia adalah bentuk ungkapan di mana kamu menukar satu fungsi panca indera dengan fungsi panca indera yang lain. Contoh, saya berkata “Perkataannya terdengar pedas”. Perhatikan, "perkataan" normalnya adalah sesuatu yang kamu dengar dengan panca indera telinga. Namun saya mengekspresikannya dengan "pedas", yang mana merupakan reaksi panca indera lidah. Tentu saja, itu bukan berarti perkataannya terdengar pedas sungguhan. Arti sesungguhnya adalah perkataannya tidak enak didengar atau menyakiti hati. Seperti itulah sinestesia, yang umum diketahui orang.

Yang jarang diketahui, majas sinestesia sebetulnya diambil dari nama kelainan otak. Penjelasan ilmiahnya cukup rumit. Namun sederhananya, sinestesia adalah kelainan disfungsi panca indera. Misalkan, saya penderita sinestesia. Kemudian saya bilang, ”perkatannya terdengar pedas”. Itu berarti perkataannya BENAR-BENAR terasa pedas. Literally. Pedas seperti habis makan bakso yang cabenya kebanyakan. Padahal saya lagi nggak makan bakso, tetapi lagi mendengarkan perkataan orang. Namun pedas. Aneh, kan? Namun beberapa orang mengalaminya. Itulah sinestesia.

Kasus sinestesia sangat bervariasi. Salah satunya adalah audio-sinestesia. Penderita sinestesia ini bisa saja sedang mendengarkan musik jazz, tetapi dia malah merasa ada yang sedang menyentuh tubuhnya (Alih fungsi indera pendengar menjadi peraba). Penderita lain mendengar musik country, tapi dia malah merasa sedang makan tomat (Alih fungsi indera pendengar menjadi pengecap). Atau malah sebaliknya, makan tomat serasa seperti mendengar musik country. Yah, kurang lebih begitulah. Kalian paham lah konsepnya.

Nah, balik lagi ke Roger. Kalau kekuatan mendengar suara ‘dunia’ dihubungkan dengan konsep audio-sinestesia, mungkin saja Roger menderita audio-sinestesia.

Sinestesia memungkinkan Roger untuk melakukan pemusatan pendengaran. Itu berarti, Roger bisa mengubah sesuatu yang dia lihat, dia sentuh, dia cium, dan dia kecap menjadi sesuatu yang bisa dia dengar.

Bila disinergikan dengan Haki Observasi milik Roger, dampaknya bisa sangat dahsyat. APA pun yang dia lihat, dia sentuh, dia cium, dan dia kecap, bisa dia dengar. Apa pun. Inilah rahasia dibalik kekuatan mendengar suara ‘dunia’. Atau yang menurut terjemahan scanlation bernama “The Power To Hear The Voice of All Things” – Kekuatan Untuk Mendengar Segala Sesuatu.

Saat Roger menemukan poneglyph dan melihat huruf-huruf kuno terukir di permukaannya, bukan matanya yang bereaksi, melainkan telinganya. Huruf-huruf kuno itu berubah jadi suara yang bisa Roger dengar. Memberinya pemahaman yang lebih tinggi daripada sekadar membaca poneglyph.

Kurang lebih demikian. Oh ya, sebagai pengingat, ini masih teori. Jangan terlalu larut di dalamnya.:3

- Roku -

Nah itulah tadi teori Sinestesia : Pemusatan Pendengaran dari bang rokushikimaster ...

Semoga artikel diatas bisa menambah pengetahuan kita seputar dunia One piece. 
LIHAT KOMENTAR